LP3I Gelar Pelatihan UMKM Binaan Rumah Entrepreneur
Inkubator Bisnis Rumah Entrepreneur Politeknik LP3I mendapat bantuan pendanaan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia melalui Program Fasilitasi Pengembangan Lembaga Inkubator Tahun 2021.
UMKM yang menjadi tenant pendanaan ini tidak hanya diperuntukkan bagi UMKM di lingkungan kampus saja melainkan terbuka bagi masyarakat umum yang sedang berkecimpung di dunia UMKM.
Setelah melalui proses seleksi, terpilihlah 35 UMKM dari lingkungan Kota Bandung. Adapun kriteria UMKM yang terpilih untuk dapat mengikuti program ini adalah sebagai berikut:
• Usaha telah berjalan minimal 6 bulan dan maksimal 3 tahun.
• Bidang usaha pada makanan/minuman dan konveksi.
• Lokasi usaha di Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi).
Pada program ini, berbagai jenis pelatihan yang diadakan dan disampaikan oleh berbagai narasumber Ahli di pengembangan UMKM telah dilakukan sejak bulan Agustus 2021. Diantaranya:
- Pelatihan untuk mendapatkan sertifikat halal
- Pelatihan mengenai cara memproses sertifikat BPOM
- Pelatihan cara mendapatkan sertifikat SNI
- Berbagai pelatihan lainnya.
Pada 18 September 2021, pelatihan bagi UMKM binaan yang dilaksanakan di kampus Politeknik LP3I menghadirkan Siti Nur Maftuhah, S.T.P., M.T. (Fasilitator Daerah BPOM BIG Indonesia) dengan materi “Pelatihan Praktik Pengajuan BPOM”. Selain dari itu, Billy Soesviantoro (Junior Associate Business Development SME) menyampaikan materi “Pemasaran Go Digital Bersama Shopee”
Siti berpendapat bahwa program ini sangat bagus karena dapat menambah pengetahuan dan kapasitas skill pelaku UMKM. Salah satu pelaku UMKM yang termasuk sebagai peserta, Iis Widaningsih menyatakan, kegiatan ini sangat bagus. “Selama ini, baru kali ini saya mendapat pelatihan seperti ini. Materi yang bermanfaat serta fasilitas pelatihan yang baik sekali,” katanya dalam siaran pers, Ahad (19/9).
Iis menambahkan bahwa kegiatan ini membawa manfaat yang baik bagi usahanya, seperti masalah legalitas usaha seperti SNI, sertifikasi halal dibantu oleh Politeknik LP3I. Ia berharap LP3I sering mengadakan kembali program seperti ini.
Penanggung jawab program, Dr. Prima Vandayani, S.T, M.M selaku Ketua Inkubator Bisnis Politeknik LP3I menjelaskan bahwa Politeknik LP3I berusaha untuk membantu masyarakat melalui program ini agar UMKM dapat meningkatkan daya saing produk juga akan meningkatkan efisiensi proses produksi dan menciptakan kepercayaan masyarakat luas sebagai konsumen.
“Diketahui bahwa UMKM telah menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dengan jumlahnya yang banyak daripada usaha skala besar. Namun berdasarkan indeks daya saing, UMKM belum setara dengan usaha yang lebih besar.
Masih banyak UMKM yang belum memahami SNI. Mereka pada umumnya belum menyadari bagaimana standardisasi produk menjadi penting untuk dapat memiliki daya saing dan bagaimana dampaknya bagi pertumbuhan usaha mereka,” ujar Prima Vandayani.
L.| Sumber : republika.co.id