Fokus Kuliah atau Rintis Bisnis? Ini Kata Pakar
Banyaknya anak muda yang berhasil dalam membangun bisnis menjadi tren yang positif. Akibatnya, banyak anak yang baru tamat SMA dilanda kegalauan untuk memilih fokus kuliah atau rintis bisnis. Jika Anda termasuk anak muda yang sedang galau untuk memilih, perkataan pakar ini bisa membuka pikiran Anda. Apa saja yang dikatakannya? Yuk, disimak.
Tanggapan Pakar
Tren membangun bisnis oleh anak muda menjadi isu yang perlu diperhatikan. Menurut Fauzan Kemal Akbar, Co-Founder SEMA EDU sekaligus sebagai Wakil Sekretaris Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bandung, para anak muda yang juga sebagai mahasiswa wajar merasa galau ketika sedang merintis usaha.
Jika tidak fokus bisnis, bukan hanya keuntungan yang didapatkan. Akan tetapi kerugian yang diperoleh. Kerugian ini bisa dari sisi waktu, finansial, hingga reputasi bisnis.
Kegalauan tersebut dapat diatasi dengan membuat prioritas yang sesuai dengan porsinya. Apalagi mencari uang dan ilmu sama-sama penting. Uang dan ilmu sangat dibutuhkan. Jadi, bukan memilih antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, bagaimana cara menyusun skala prioritas.
Ketika masih kuliah, maka kuliah yang menjadi prioritas. Prioritas tersebut akan berubah ketika telah lulus kuliah. Prioritas untuk membesarkan bisnis menjadi hal yang utama.
Selain itu, jangan menunda menyelesaikan tugas dari dosen. Hal ini sangat penting saat menjalankan bisnis sambil kuliah. Tugas kuliah yang tidak diselesaikan justru akan mengganggu dan menghambat jalannya bisnis.
Saat masih kuliah, pilihlah bisnis yang tidak menyita banyak waktu dan tenaga. Hindari menjadikan keuntungan dan uang sebagai target utama. Yang terpenting adalah fokus menjalankan bisnis dan bisnis tersebut tetap bertahan dan berkelanjutan.
Baca juga: Apa itu Pendidikan Vokasi?
Pertimbangan Merintis Bisnis saat Kuliah
Memilih untuk fokus kuliah atau rintis bisnis tidak perlu dilakukan apabila Anda yakin bisa melakukan kedua-duanya dengan baik. Hal ini berarti fokus menyelesaikan tugas kuliah sekaligus merealisasikan ide bisnis secara bersamaan. Akan tetapi, jika Anda masih ragu dengan membagi fokus melakukan kedua hal tersebut, pertimbangkan dulu hal berikut.
1. Tekanan
Kuliah sambil menjalankan bisnis sering tidak berjalan dengan lancar. Kadang perhatian dan waktu difokuskan pada kuliah saja atau bisnis saja. Ketidakmampuan untuk membagi fokus sering menyebabkan munculnya tekanan. Bisa berupa tugas-tugas kuliah, ujian, proyek, pengembangan ide, promosi produk, hingga hasil penjualan yang tidak sesuai target. Semua hal tersebut harus diselesaikan pada waktu bersamaan.
2. Kemajuan bisnis
Fauzan Kemal Akbar juga menjelaskan bahwa ketika masih kuliah, maka kuliah yang menjadi prioritas. Prioritas tersebut akan berubah ketika telah lulus kuliah.
Oleh karena itu, perhatikan progres bisnis yang dirintis. Apakah menghasilkan atau tidak. Jika bisnis tersebut belum menghasilkan, segera fokus untuk kuliah. Serap semua ilmu yang didapatkan saat di bangku kuliah. Ilmu tersebut akan berguna pada bidang kerja yang akan ditekuni nanti. Masih bingung ingin fokus kuliah atau rintis bisnis?
3. Masa depan
Pahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Ketika Anda fokus untuk kuliah, maka fokus Anda hanyalah belajar hingga berhasil mengantongi ijazah sebagai bukti pendidikan.
Tidak bisa dimungkiri, selembar ijazah sangat menentukan masa depan Anda. Meski tidak sepenuhnya mampu menunjukkan kualitas dan kemampuan seseorang, ijazah bisa menjadi indikator penilaian atau syarat penerimaan di sebuah perusahaan, bahkan sebagai pendongkrak karier.
Namun, ketika memilih fokus merintis bisnis, maka kuliah terpaksa berhenti. Dan jika bisnis yang dirintis gagal, maka mendapatkan pekerjaan yang bagus cukup sulit. Anda tidak memiliki ijazah.
Jadi, pertimbangkan secara matang mana yang lebih menguntungkan, fokus kuliah atau rintis bisnis. Tentu saja pilihan tergantung pada keinginan dan kebutuhan masing-masing.
Ingin fokus kuliah? Anda harus memilih tempat kuliah yang baik dan tepat. Salah satu kampus yang baik adalah LP3I. Di sana, Anda akan mendapatkan transfer ilmu serta pengembangan skill kerja. Ilmu dan skill tersebut akan sangat berguna saat bekerja di masyarakat. Selain itu, Anda tidak perlu khawatir tidak mendapatkan pekerjaan. LP3I memberikan jaminan kerja saat selesai kuliah.
Tertarik untuk kuliah di LP3I? Kunjungi situs webnya untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang jurusan yang ditawarkan. Lalu, daftar.