7 Alasan Kenapa Harus Kuliah D3 atau Vokasi
Pertanyaan mengenai ingin berkuliah di mana senantiasa menghantui siswa kelas tiga SMA. Bagi mereka yang sudah memutuskan jalan pendidikan yang akan ditempuh, tentu ini bukan hal sulit. Namun, bagaimana bagi mereka yang masih bingung akan hal itu? Kuliah vokasi bisa menjadi pilihan yang tepat. Nah, kenapa harus kuliah D3?
Pendidikan diploma tiga alias vokasi sering dibanding-bandingkan dengan kuliah S1 atau pendidikan sarjana. Membanding-bandingkan satu pendidikan dengan pendidikan lain tak akan pernah ada habisnya. Setiap pendidikan memiliki kelebihannya masing-masing.
Tertarik untuk masuk ke pendidikan diploma tiga? Lihat beberapa kelebihannya di sini.
Siap Kerja
Mengingat bahwa pendidikan vokasi memberikan keterampilan terapan, maka para lulusannya pun akan siap kerja setelah lulus. Mereka bisa langsung mengaplikasikan apa yang dipelajari di kampus. Itulah alasan mengapa ada banyak perusahaan yang lebih suka mencari lulusan D3. Perusahaan-perusahaan ini tidak perlu lagi mempersiapkan pelatihan tambahan. Para lulusan vokasi sudah tahu apa yang harus mereka kerjakan.
Kurikulum Padat
Sekitar enam puluh sampai dengan tujuh puluh persen materi di dalam pendidikan vokasi adalah praktik sehingga kurikulumnya padat dan jelas. Mata kuliah yang ada di dalam pendidikan diploma tiga memberikan keahlian yang jelas, tidak berbelit-belit, dan tidak membingungkan mahasiswa. Maka dari itu, jika Anda mencari pendidikan yang output-nya jelas, pendidikan diploma tiga adalah pilihan yang baik.
Cepat Lulus
Dibandingkan dengan mahasiswa pendidikan akademik alias S1, mahasiswa D3 lebih cepat lulus. Total waktu yang ditempuh di dalam pendidikan vokasi adalah tiga sampai dengan lima tahun. Pasalnya, SKS yang bisa diambil oleh mahasiswa D3 hanya 110-120 sks saja. Untuk Anda yang menginginkan kuliah cepat dan praktis agar bisa segera mendapatkan pekerjaan, maka pendidikan vokasi adalah sebuah opsi ideal.
Tidak Terhambat Sidang
Masalah terlambat lulus kerap kali dibahas ketika kita membicarakan dunia mahasiswa. Namun, kondisi itu biasanya dialami oleh mahasiswa S1. Hal tersebut terjadi bukan karena mereka malas, tetapi bisa jadi karena mendapatkan dosen pembimbing yang kurang bersahabat serta penguji yang sulit di dalam sidang.
Mahasiswa D3 tidak perlu melewati proses skripsi dan sidang, sehingga jika mereka mengikuti semua mata kuliah dengan baik dan jarang membolos, mereka bisa lulus dengan tepat waktu. Laporan praktik yang harus mereka buat juga cukup mudah diikuti dan punya aturan yang jelas, tidak seperti skripsi.
Mendapatkan Banyak Pengalaman
Dalam proses perkuliahan, mahasiswa D3 wajib untuk mengikuti kerja praktik atau magang. Hal tersebut adalah wadah bagi anak-anak pendidikan vokasi untuk bisa menerapkan ilmu-ilmu praktik yang selama ini mereka dapatkan. Pada saat bekerja, mereka juga akan diberikan beban pekerjaan yang jelas dan bisa mengasah kemampuan mereka.
Maka dari itu, usai lulus dari kampus, mahasiswa vokasi lebih siap untuk bekerja. Mereka sudah bisa melakukan apa yang diajarkan pada saat kerja praktik.
Baca juga: 5 Hal yang Cuma Dipahami Anak IT
Minim Ancaman DO
Ancaman drop-out kerap kali menghantui para mahasiswa program sarjana. Bukan hanya skripsi, dalam proses perkuliahan pun, para mahasiswa program sarjana kerap dihantui penilaian yang tidak jelas. Seolah-olah, dosen memberikan nilai sesuka hati mereka. Sebetulnya, masalah ini hadir karena program sarjana menawarkan enam puluh sampai dengan tujuh puluh persen muatan teori, sehingga standarnya pun berbeda-beda di setiap dosen.
Bagaimana dengan pendidikan vokasi? Mahasiswa vokasi lebih jarang menemui ancaman DO. Mengingat sebagian besar mata kuliah berfokus pada praktik alias terapan, penilaiannya pun jelas dan terukur.
Diajar Oleh Dosen-Dosen yang Berpengalaman Kerja
Ketika lulus kelak, mahasiswa vokasi dipersiapkan untuk bisa langsung menerapkan apa yang ia pelajari. Maka dari itu, dosen-dosen yang mengajar di ranah vokasi tidak hanya punya gelar dan rajin berkuliah saja. Mereka yang sudah punya pengalaman kerja yang matang di jurusan yang mereka ajar. Jadi, mahasiswa akan mendapatkan pengajaran langsung dari mereka yang sudah matang berkarya di bidang tersebut, bukan hanya memahami teori semata.
Karena dosen-dosen ini sudah punya pengalaman kerja, pikiran mereka pun otomatis akan lebih terbuka. Mereka tidak hanya menilai mahasiswa dari kemampuan berteori saja, tetapi bagaimana mereka mampu untuk memraktikkan apa yang diajarkan dengan baik.
Begitu banyak pengalaman bermanfaat yang akan Anda dapatkan dengan berkuliah di program vokasi. Jika Anda sudah tahu alasan kenapa harus kuliah D3 dan tertarik untuk memasukinya, langkah selanjutnya adalah memilih kampus berkualitas untuk D3. Salah satu rekomendasi terbaik kuliah program vokasi adalah LP3I.
Selain memiliki akreditasi yang baik, LP3I juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pengajaran yang akan membuat praktik kuliah semakin maksimal. Para pengajar di LP3I juga sudah berpengalaman di bidang mereka dan siap mengantarkan para mahasiswa menuju dunia kerja profesional.
Jadi, setelah tahu kenapa tertarik kuliah D3, sudahkah kamu mempersiapkan diri untuk mendaftar ke program vokasi? Cari tahu lebih lanjut tentang program vokasi dari LP3I di http://www.lp3i.ac.id.